apakah kau tahu rasa dari gula itu bagaimana? manis kah?
apakah kau tahu rasa dari garam itu bagaimana? asin-kah?
apakah kau tahu rasa dari cabai itu bagaimana? pedas-kah?
apakah kau tahu rasa dari asem jawa itu bagaimana? asam-kah?
sebenarnya rasa "manis, asin, pedas, asam, itu yang bagaimana?
apakah kau tahu rasa di kulitmu saat suasana hujan? dingin-kah?
apakah kau tahu rasa di kulitmu saat mendekat dengan api? panas-kah
sebenarnya rasa dingin dan panas itu yang bagaimana?
apakah kau tahu rasanya jika lututmu di ketuk oleh palu? sakit-kah?
apakah kau tahu rasanya jika tanganmu teriris oleh belati? perih-kah?
apakah kau tahu rasanya jika otakmu terserang oleh banyak hal dalam hidupmu? pusing-kah?
apakah kau tahu rasanya jika gigimu terkena air es? nyilu-kah?
sebenarnya sakit, perih, pusing, nyilu, itu yang bagaimana?
apakah kau tahu warna dari pupus daun? hijau-kah?
apakah kau tahu warna dari ranting pepohonan? coklat-kah?
apakah kau tahu warna dari rambutmu? hitam kah? putih kah?
apakah kau tahu warna dari mawar kebanyakan? merah kah? merah muda kah?
sebenarnya warna hijau, coklat, hitam, putih, merah, merah muda itu yang bagaimana?
sebenarnya siapakah yang menciptakan kata-kata itu?
sebenarnya kau tahu darimana rasa-rasa itu?
sebenarnya kau tahu yang seperti itu yang bagaimana?
tidak kah kau tahu yang sebenarnya bahwa yang kau ketahui itu adalah manusia sendiri yang mengatakan?
tidakkah kau ketahui bahwa rasa-rasa itu adalah manusia sendiri yang menciptakan?
tidakkah kau ketahui bahwa kata-kata itu adalah manusia sendiri yang mengatakan?
tidakkah kau ketahui bahwa warna-warna-warna itu adalah manusia sendiri yang mengatakan?
tidakkah kau ketahui semua yang tersebut adalah manusia sendiri yang menamainya?
sebenarnya,
manusia sendirilah yang menganggap rasa-rasa itu seperti itu.
manusia sendirilah yang mengatakan kata-kata itu seperti itu.
sebenarnya manusia sendirilah yang menamai rasa dan kata-kata itu.
semuanya adalah kesepakatan dari manusia sendiri.
dan sebenarnya tidak ada pengumuman dari kesepakatan itu.
kapan itu diawali?
kapan itu pertama kali dikemukakan?
kapan rasa manis dikatakan, dianggap dan disetujui sebagai rasa manis?
kapan rasa dingin dikatakan, dianggap dan disetujui sebagai rasa dingin??
kapan warna hijau dikatakan, dianggap dan disetujui sebagai warna hijau?
tidak ada permulaan. dan tidak ada deklarasi kesepakatan.
jika kita dapat menalar, mengangan-angan, merasakan yang sesungguhnya,
yang sebenar-benarnya adalah tidak ada rasa manis, dingin, warna merah,
hijau dsb.
hanya rasa dari kita sendirilah yang dapat menyebut itu sebagai apa.
apakah yang demikian itu juga berlaku untuk nama syetan, jin, iblis, demons, devil, dsb"?
apakah yang demikian itu berlaku juga untuk nama "Allah, Tuhan, God, dsb"?
jawabannya ada pada diri sendiri yang sesungguhnya diri sendiri yang sejati.
rasa-rasa dan kata-kata adalah cuma sebagai simbol.
dan rasa dari diri kita sendirilah yang sejatinya mengetahuinya.
Thursday, November 22, 2012
Wednesday, October 10, 2012
Social Network = Berhala modern
Tidak pernah kita pikirkan kalau situs jejaring sosial sekarang telah banyak merubah kehidupan kita. Bahkan telah menancap dalam-dalam di jiwa manusia-manusia modern saat ini. Langsung saja sebut merk, Facebook, Twitter, Netlog, Twoo, Yahoo Messager, Google talk, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mereka semua benar-benar telah mengubah dunia sebagai pusat aktivitas dan bahkan sebagai pengatur kehidupan. Padahal, telah kita ketahui bahwa pusat kehidupan dan pengatur kehidupan kita adalah hanya Allah SWT semata.
Orang-orang modern saat ini telah dibutakan oleh kecanggihan teknologi dan bayangan semunya, dan semakin lupa akan siapa yang menciptakan dan mengatur kehidupan alam semesta ini. Tidak sadarkah bahwa orang-orang itu telah menyekutukan Tuhannya. Dan orang-orang yang menyekutukan Allah adalah MUSYRIK.
Pikirkanlah saja, setiap mereka mempunyai suatu masalah, hal pertama yang akan dilakukan adalah segera menulis statusnya dalam akun jejaring sosialnya, seperti Facebook, Twitter, dll., dan segera meng-up-date statusnya ataupun mengicaukannya dengan kicauan yang tersambung dengan hal aneh lainnya. Mereka mencurahkan semua isi hatinya dan berharap ada pertolongan datang. Itu adalah kesalahan terbesar sepanjang sejarah manusia.
Bila demikian, jelaslah Jejaring Sosial adalah bak berhala modern yang sekarang disembah-sembah dan dipuja-puja untuk mendapatkan mukzizat darinya. Masyarakat di zaman modern ini sudah diselimuti kabut berhala modern yang membayangi mereka. Apa saja yang ada disekitarnya selalu ter-connect langsung dengan akun-akun mereka. Tidakkah mereka memikirkan Tuhannya? Mengapakah mesti mencurahkan segalanya kepada hal yang belum tentu bisa memberikan kedamaian yang hakiki.? Mengapakah mereka mesti bergalau-galau? Tidakkah mereka punya Tuhan?
Maka sebagai pemikir masa depan, kita seharusnya tahu yang sebenar-benarnya apakah jejaring sosial itu, dan apakah fungsi yang sebenar-benarnya dari jejaring sosial itu. Gunakanlah akun-akun jejaring sosial sebagaimana mestinya. Bila sesuatu itu dirasa sangat penting dan perlu sekali untuk memakai jasa akun-akun jejaring sosial, maka lakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pun begitu juga apabila membutuhkan hiburan, maka gunakanlah mereka sebagaimana mestinya untuk menghiburmu. Dan ingat di semua agama mengajarkan bahwa yang berlebihan itu sangat tidak baik.
Renungi bagi yang merasa demikian.
Orang-orang modern saat ini telah dibutakan oleh kecanggihan teknologi dan bayangan semunya, dan semakin lupa akan siapa yang menciptakan dan mengatur kehidupan alam semesta ini. Tidak sadarkah bahwa orang-orang itu telah menyekutukan Tuhannya. Dan orang-orang yang menyekutukan Allah adalah MUSYRIK.
Pikirkanlah saja, setiap mereka mempunyai suatu masalah, hal pertama yang akan dilakukan adalah segera menulis statusnya dalam akun jejaring sosialnya, seperti Facebook, Twitter, dll., dan segera meng-up-date statusnya ataupun mengicaukannya dengan kicauan yang tersambung dengan hal aneh lainnya. Mereka mencurahkan semua isi hatinya dan berharap ada pertolongan datang. Itu adalah kesalahan terbesar sepanjang sejarah manusia.
Bila demikian, jelaslah Jejaring Sosial adalah bak berhala modern yang sekarang disembah-sembah dan dipuja-puja untuk mendapatkan mukzizat darinya. Masyarakat di zaman modern ini sudah diselimuti kabut berhala modern yang membayangi mereka. Apa saja yang ada disekitarnya selalu ter-connect langsung dengan akun-akun mereka. Tidakkah mereka memikirkan Tuhannya? Mengapakah mesti mencurahkan segalanya kepada hal yang belum tentu bisa memberikan kedamaian yang hakiki.? Mengapakah mereka mesti bergalau-galau? Tidakkah mereka punya Tuhan?
Maka sebagai pemikir masa depan, kita seharusnya tahu yang sebenar-benarnya apakah jejaring sosial itu, dan apakah fungsi yang sebenar-benarnya dari jejaring sosial itu. Gunakanlah akun-akun jejaring sosial sebagaimana mestinya. Bila sesuatu itu dirasa sangat penting dan perlu sekali untuk memakai jasa akun-akun jejaring sosial, maka lakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pun begitu juga apabila membutuhkan hiburan, maka gunakanlah mereka sebagaimana mestinya untuk menghiburmu. Dan ingat di semua agama mengajarkan bahwa yang berlebihan itu sangat tidak baik.
Renungi bagi yang merasa demikian.
Alhamdulillah hirobbil 'alamin untuk napas sampai detik ini
Super Alhamdulillah diberi kesempatan Allah SWT untuk bernapas sampai detik ini. Kita tak tahu hal apa lagi yang akan kita lakukan nantinya. Apakah nanti kita akan pergi ke suatu tempat yang tidak kita pikirkan sebelumnya? apakah nanti kita akan pergi ke suatu tempat lain yang belum sempat kita pikirkan sekarang? apakah nanti jam 9 kita akan bertemu dengan seseorang yang kita kagumi? Apakah besok lusa kita bertemu dengan guru kita yang dulu kita benci? bahkan apakah sebentar lagi kita akan dipanggil oleh Allah SWT? Kita tak pernah tahu. Wallahu a'lam.
Kita hanyalah manusia. Kita tak pernah tahu apa yang Allah kehendaki. Yang kita bisa lakukan sekarang adalah meneruskan apa yang kita lakukan sebelumnya, dan melakukannya yang terbaik bagi kita dan orang-orang di sekitar. Benahi semua yang sebelumnya kurang baik dan benar. Jangan merencanakan sesuatu secara rinci yang belum tentu akan terjadi, sehingga semua yang kita rinci itu menjadi bayangan nafsu yang menutupi iman kita. kita boleh berangan-angan, tapi Allah punya kehendaknya sendiri. Pasrahkanlah semua yang kita punya, dan mari sejenak bersyukur serta mengucap Alhamdulillahirobbil 'alamin untuk napas yang sampai detik ini masih terhembus otomatis karenaNya.
Kita hanyalah manusia. Kita tak pernah tahu apa yang Allah kehendaki. Yang kita bisa lakukan sekarang adalah meneruskan apa yang kita lakukan sebelumnya, dan melakukannya yang terbaik bagi kita dan orang-orang di sekitar. Benahi semua yang sebelumnya kurang baik dan benar. Jangan merencanakan sesuatu secara rinci yang belum tentu akan terjadi, sehingga semua yang kita rinci itu menjadi bayangan nafsu yang menutupi iman kita. kita boleh berangan-angan, tapi Allah punya kehendaknya sendiri. Pasrahkanlah semua yang kita punya, dan mari sejenak bersyukur serta mengucap Alhamdulillahirobbil 'alamin untuk napas yang sampai detik ini masih terhembus otomatis karenaNya.
Subscribe to:
Posts (Atom)